Rabu, 14 Februari 2018

Pendapatan Nasional



Nama               : Egi Pratama
Npm                : 1601270108
Program Study : Perbankan Syariah
Materi              : Pendapatan Nasional
Tugas               : Materi Report Bab 1

Pendapatan Nasional

                Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga ( RTK ) disuatu negara dari penyerahaan faktor – faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun. Dan menjadi tolak ukur penilaian kondisi perekonomian suatu negara.
Pendapatan Nasional secara agregatif menunjukkan kemampuan suatu negara dalam menghasilkan pendapatan / balas jasa kepada faktor – faktor produksi yang ikut berpatisipasi dalam proses produksi daerah tersebut . dengan kata lain Pendapatan Nasional menunjukan gambaran Production Orginated .
Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional :
1.      Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu negara
2.      Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar provinsi
3.      Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
4.      Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.

A.    Produk Domestik Bruto (PDB) / Gross Domestic Product (GDP)
            Produk Domestik Bruto atau disebut juga dengan Gdp merupakan Suatu yang diperoleh atau nilai suatu barang danjasayang di produksi dalam perekonomian dalam waktu tertentu . atau disebut sebagai statistika perekonomian yang diperoleh sebagai alat ukur tunggal untuk mensejahterakan masyarakat . dalam perhitungsn GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang di hasilkan oleh perusahaan / orang asing yang beroperasi diwilayah negara yang bersangkutan . barang – barang yang di hasilkan termasuk barang modal yang belum di perhitungan penyusutan nya, karena jumlah yang di daptkan dari GDP di anggap bersifat bruto / kotor.
Gambar di bawah ini adalah menjelaskan tentang adanmya dua arus ( flow ) , yaitu barang dan uang .


  
          Kita dapat simpulkan gambar diatas , yaitu : gambar no.1 Rumah tangga sebagai pekerja di sebuah perusahaan pakaian . kemudian , gambar no. 2 perusahaan pakaian memberikan uang ( gaji ) kepada pekerja tersebut. kemudian , gambar no.3 rumah tangga membeli pakaian kepada perusahaan pakaian. Dan kemudian , gambar no.4 rumah tangga mendapatkan barang atau pakaian yang disediakan oleh perusahaan tersebut. Inilah contoh kecil dari produk domestik bruto .
Komponen – komponen Produk Domestik Bruto :
Y = C + I + G + NX     NX  = ( X – M )
Penjelasan :
Y         = PDB / GDP
C         = Consumption
I           = Investment
G         = Goverment
NX       = Neto Export ( Export – Import )

            Consumption ( Konsumsi ) ialah Pembelanjaan barang dan jasa Rumah tangga. Investment ( investasi ) ialah Pembelanjaan barang yang dimana digunakan untuk diproduksi. Goverment ialah pembelanjaan barang dan jasa oleh pemerintah. Neto Export ialah pembelian produk dalam negeri oleh orang asing ( export ) dikurangi pembelian produk luar negeri oleh warga negeri oleh warga negara ( import ). Pernyataan diatas adalah penjelasan dari komponen kompenen tersebut .
            Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi :
PDB   =   Sewa  +  Upah  + Bunga  + Laba

            Dimana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah , upah untuk tenaga kerja , bunga untuk pemilik modal , dan laba untuk pengusaha.
            Secara teori PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama . namun karena dalam praktek menghitung DPB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan , maka sering yang digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.
            Untuk mendapat kan ukuran perubahan harga kita bisa dapat menggunakan GDP riil yaitu Nilai harga dasar atau harga tetap . dapat ditentukan dari harga awal tahun sampai tahun berikut nya. Kemudian, GDP nominal Nilai harga tahun berjalan . dengan cara menghitung barang dan jasa yang setiap tahun mengalami perubahan harga.

B.     Produk Nasional Bruto ( PNB ) atau Gross National Product ( GNP )
Produk Nasional Bruto adalah seluruh ( total ) barang dan jasa akhir ( final ) yang di produksi oleh seluruh input ( faktor produksi ) milik warga negara, baik faktor produksi tersebut di pekerjakan didalam negeri maupun di pekerjakan di luar negeri, dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun dan di nilai dengan harga pasar yang berlaku.
Contoh :
            Azwar warga negara Indonesia , bekerja di Indonesia dengan pendapatan Rp.3.000.000 . Gonjales warga negara asing tinggal dan bekerja di Indonesia , pendapatan Rp.4.000.000 . Anas warga negara Indonesia tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp . 2.000.000 .
Maka :  PDB ( GDP ) = Pendapatan Azwar + Pendapatan Gonjales
                                =  Rp. 3.000.000     +  Rp. 4.000.000      =  Rp. 7.000.000
Penghasilan Neto       =  Pendapatan Anas   -  Pendapaan Gonjales
                                 =  Rp. 1.000.000      -   Rp. 4.000.000    =  -Rp. 3.000.000
Dengan menerapkan rumus yang di atas dapat kita ketahui PNB adalah :
PNB ( GNP )    = PDB  +  Penghasilan Net
                        = Rp.7.000.000 + ( -Rp. 3.000.000 )
                        =  Rp. 4.000.000

Perbedaan Produk Nasional Bruto dengan Produk Domestik Bruto , yaitu :
1.      Penerimaan bersih pendapatan faktor produksi dalam hubungan antar negara ( Net Factor Income Abroad )
2.      PNB     =  A +  B
PDB     =  A  + C
R          =  B  - C
Penjelasan :
A         = Hasil faktor produksi warga negara Indonesia di dalam negeri
B          = Hasil faktor produksi warga negara Indonesia di luar negeri
C          = Hasil faktor produksi warga negara asing di Indonesia
R    >  0        B >  C       PNB  <  PDB         Modal LN lebih dominan
R    <  0        B <  C       PNB  >  PDB         Modal DN lebih dominan
R    =  0        B  =  C       PNB =  PDB         Modal LN dan DN seimbang

C.    Indeks Harga Konsumen ( IHK )         
3.1 Pengertian indeks Harga Konsumen
Indeks harga konsumen (IHK) adalah indeks harga yang dibayar konsumen / Masyarakat Indonesia untuk mendapatkan barang dan jasa atau indeks harga yang mengukur perubahaan barang dan jasa yang di minta konsumen dari waktu ke waktu. Seluruh komoditi terdapat beberapa golongan:
1.      Bahan makanan  : Padi - padian, umbi - umbian dan hasilnya, daging dan hasil-hasilnya.
2.      Makanan jadi, minuman, rokok atau tembakau : Makanan jadi, minuman non Alkhohol,tembakau dan minuman Alkhohol
3.      Perumahan     : biaya tempat tinggal, bahan bakar, penerangan,air,perlengkapan rumah tangga.
4.      Sandang          :  Sandang pria,sandang wanita,sandang pribadi.
5.      Kesehatan       :  Jasa kesehatan,obat – obatan.
6.      Pendidikan,rekreasi dan olahraga  :  jasa pendidikan,pelatihan,peralatan pendidikan.
7.      Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan :  Transportasi, komunikasi, pengiriman, sarana, penunjang transportasi.
3.2 Manfaat Indeks Harga Konsumen
Manfaat dari Indeks Harga Konsumen, yaitu :
·         Untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga komoditas terhadap daya beli konsumen
·         Dapat dijadikan indikator ekonomi untuk mengetahui tingkat inflasi
·         Untuk mengetahui tingkat kenaikan pendapatan masyarakat
·         Dapat dijadikan ukuran besarnya biaya produksi yang dikeluarkan
·         Dapat digunakan untuk mengetahui daya beli nilai mata uang.

3.3 Perhitungan Indeks Harga Konsumen
            Perhitungan indeks harga konsumen pada dasarnya adalah menghitung seberapa besar perubahan harga – harga suatu kelompok komoditi dari tahun dasar dimana harga – harga komoditi tersebut di dapat.
Perhitungan metode dalam indeks harga konsumen :


Dimana :
In         = Indeks bulanan
Pn        = Harga pada bulan ke n
Pn-1     = Harga pada bulan ke ( n-1)
P0        = Harga pada tahun dasar
Q0       = Kuantitas pada tahun dasar

            3.4 Tahun Dasar Yang Disamakan
            Seperti yang telah dijelaskan diatas, perhitungan indeks harga konsumen sejak januari 2004 – Mei 2008 menggunakan tahun dasar 2002 ( 2002 = 100 ) namun sejak juni 2008 – sampai sekarang (2010) perhitungan indek harga konsumen menggunakan tahun dasar 2007 ( 2007 = 100 ). Penyamaan tahun dasar perlu dilakukan jika data indeks harga konsumen yang akan digunakan menggunakan tahun dasar yang berbeda dan akan di estimasi bersama ( tidak dipisahkan pertahun dasar ).  Penyemahan tahun dasar dilakukan untuk menghindari perbedaan nilai indeks antara tahun dasar yang berbeda.
            Ada dua metode yang dapat dipergunakan untuk menyamakan tahun dasar yang berbeda. Metode yang pertama adalah dengan menggunakan salah satu data yang dihitung dengan menggunakan 2 tahun dasar, kemudian kita menjadikan semua data dengan tahun dasar yang sama, tahapan sebagai berikut :
1.      Metode pertama , jika nilai indeks yang di hitung dengan dua tahun diketahui, maka langkahnya sebagai berikut :
a.       Cari satu data atau angka yang dihitung dengan menggunakan 2 tahun dasar, misalnya data pada tahun 2004 di ukur dengan tahun dasar 2002 dan 2017. Setelah itu jika kita ingin menjadikan semua data pertahun dasar 2007, dapat kan sebuah magic number, yaitu data 2004 menurut tahun dasar 2007 di bagi dengan data tahun 2004 menurut tahun dasar 2002.
b.      Angka hasil pembagian tersebut ( magic number ) dikali dengan semua data yang diukur menurut tahun dasar 2002 dan data tersebut menjadi bertahun dasar 2007.
c.       Tetapi jika kita ingin menjadikan semua data bertahun dasar 2002, maka untuk mendapatkan magic number data tahun 2004 menurut tahun dasar 2007 dibagi dengan data tahun 2004 menurut tahun dasar 2002, kemudian semua data 2007 dibagi dengan magic number tersebut, agar semua data bertahun dasar 2007 menjadi data bertahun dasar 2002.
2.      Metode kedua , mempertahankan angka inflasi , langkahnya sebagai berikut :
a.       Misalnya nilai inflasi bulan juni 2008 ( tahun dasar 2007 ) diketahui sebesar 2 dan diketahui nilai indeks bulan juni 2008 adalah 110 , 08 .
b.      Untuk mencari nilai indeks bulan mei 2008 dengan tahun dasar 2007 perhitungan nya sebagai berikut :
110 / ( 1 + 2 / 100 ) = 107 , 84


1 komentar:

Mengenal sistem moneter di bank Indonesia

Nama                : Egi Pratama Npm                 : 1601270108 Program study :   Perbankan Syariah Materi report ke 8 Pemb...