Rabu, 11 April 2018

Bank Sentral


Nama               : Egi Pratama
Npm                : 1601270108
Prody              : Perbankan Syariah
Mata Kuliah    : Ekonomi moneter dan fiskal
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Bank Sentral
            Pengertian Bank sentral
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara. Seiring dengan semakin berkembangnya perekonomian dunia, setiap negara di dunia memiliki bank sentral. Oleh karena itu, fungsi, tujuan, dan tugas yang dijalankan serta bagaimana operasi dan organisasi bank sentral merupakan bagian penting yang harus diketahui.
Secara umum, sampai saat ini belum ada kesepakatan tentang definisi bank sentral. Namun, sebagai rujukan terdapat beberapa pendapat yang mengemukakan mengenai difinisi/pengertian bank sentral, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas berdasarkan fungsi yang dijalankan oleh bank sentral. Salah satu definisi bank sentral dalam arti sempit dikemukakan oleh John Singleton (2009) bahwa bank sentral merupakan sebuah bank tempat bank-bank lain menaruh dana (rekening) dan mempergunakan dana tersebut untuk penyelesaian akhir (settlement) dari transaksi antarbank.
Sejarah Pertama Bank Sentral
Pada tahun 1407 aktivitas bank modern mulai diperkenalkan di negara Italy tepatnya di wilayah Florence, Venice dan Genoa. Kata bank berasal dari bahasa Italy 'banque' atau 'banca' yang berarti bangku. Istilah ini dipakai karena masyarakat Italy pada zaman dahulu kala mengantri untuk menabung dan bertransaksi sambil duduk di atas kursi.
Namun jika melihat lebih ke belakang lagi, sebenarnya sistem bank sudah digunakan pada zaman neolitikum atau zaman batu. Tetapi dahulu lebih dikenal dengan nama barter. Jika orang ingin memiliki suatu barang yang diinginkan, harus menukarnya dengan barang yang mereka miliki. Itulah yang dinamakan barter.
Seiring dengan berjalannya waktu, orang-orang mulai mengenal emas dan menganggapnya sebagai benda yang berharga. Di sinilah transaksi dengan sistem uang mulai terbentuk secara perlahan, karena orang mulai menilai suatu barang dengan emas.
Oleh karena bank dianggap sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan masyarakat pada saat itu, para pemilik bank kemudian memberikan sebuah inovasi fasilitas dan pelayanan yang terbaik untuk nasabah mereka. Seperti salah satu contoh fasilitas canggih dari bank yaitu orang tidak perlu lagi datang ke bank untuk mengambil uang, cukup menggunakan ATM (Automated Teller Machine).
Sejarah Bank Sentral di Indonesia
Bank Indonesia atau BI adalah Pusat dari segala Bank di Indonesia, karena BI bisa mencetak uang yang kita gunakan sehari hari. Kita mungkin belum banyak tahu tentang Bank Indonesia secara keseluruhannya, yang kita tahu mungkin dari segi pembuatan uang saja. Untuk itu kita sekarang coba untuk mengenal Bank Indonesia dari awal berdirinya.
Sejarah Bank Indonesia di awali Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang. Kemudian pada tahun 1953 Bank Indonesia mengalami perubahan dengan perubahan nama De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia yang memiliki tiga tugas penting yaitu di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaraan juga melanjutkan tugas bank secara komersil dari DJB terdahulu.
Kemudian pada tahun 1968 Bank Indoesia mengalami perubahan lagi dengan mengeluarkan UU Bank Central yang berfungsi mengatur semua bank yang ada di Indonesia dalam melayani masyarakat. Bank Indonesia juga membantu pemerintah dalam mendorong pembangunan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperlancar produksi.
Pada tahun 1999 Indonesia mengalami krisis moneter yang berakibat tidak stabilnya ekonomi itu membuat Bank Indonesia tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Perubahan lagi dilakukan pada Tahun 2004,Undang-Undang Bank Indonesia diamandemen dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia, termasuk penguatangovernance.
Pada tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia.
Bank Indonesia juga memiliki Otoriter Moneter tidak dimiliki oleh bank lain yaitu memutuskan dan melaksanakan kebijakan moneter yang tepat. Kebijakan itu bisa berupa Open Market Operation, Discount Policy, Sanering, dan Selective Credit.
Tujuan Bank Sentral
1.      Menstabilkan Harga .
2.      Menstabilkan sistem pembayaran .
3.      Menstabilkan sistem uang .
4.      Menstabilkan sistem ekonomi suatu negara .
Fungsi Bank Sentral
1.      Menjalankan suku bunga dakam operasi pasar terbuka .
2.      Mengawasi kinerja perbankan agar menciptakan suatu lembaga keuangan yang sehat.
  1. Mengontrol dan memelihara kelancaran sistem keuangan .
  2. Mengakses informasi dan melaporkan pihak-pihak yang diduga mengancam kestabilan moneter .
  3. Menjaring dan mengamankan sistem keuangan .
Wewenang Bank Sentral
Bank Indonesia selaku Bank Sentral di Indonesia memiliki wewenang sebagai berikut :
1.      Menetapkan target moneter dengan mempertimbangkan sasaran laju inflasi nasional
  1. Mengontrol kebijakanyang berkaitan dengan keuangan. Kebijakan keuangan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a.       Penerapan kebijakan diskonto .
    1. Penerapan cadangan wajib minimum .
    2. Mengontrol pembiayaan dan kredit .
Mengenal bank sentral di dunia
1.      Amerika
Federal Reserve System (juga disebut Federal Reserve, atau secara informal The Fed) adalah bank sentral amerika serikat. Lembaga ini didirikan pada tahun 1913 dengan diberlakukannya Undang-Undang Federal Reserve, terutama sebagai respon kepanikan finansial pada tahun 1907. Seiring dengan waktu, tugas dan fungsi Federal Reserve System berkembang dan strukturnya juga mengalami perubahan. Kejadian seperti depresi besar merupakan beberapa faktor utama yang menyebabkan perubahan sistem ini. Menurut dokomentasi resmi, tugas utama Federal Reserve adalah:
  1. Menyelenggarakan kebijakan moneter negara dengan mempengaruhi kondisi moneter dan kredit dalam ekonomi dengan tujuan penyerapan tenaga kerja yang maksimal, harga yang stabil, serta tingkat suku bunga jangka panjang yang moderat
  2. Melakukan pengawasan dan regulasi atas institusi perbankan untuk menjamin keamanan perbankan nasional dan sistem finansial nasional, serta melakukan perlindungan terhadap hak-hak kredit konsumen
  3. Menjaga stabilitas sistem finansial dan risiko sistemik di dalamnya yang dapat muncul pada pasar financial .
  4. Menyediakan layanan finansial kepada lembaga penyimpanan, pemerintah Amerika Serikat, serta institusi resmi asing, termasuk memainkan peran penting dalam menjalankan sistem pembayaran nasional.
2.      Perancis
Bank Prancis yang dikenal di Perancis sebagai Banque de France, yang berkantor pusat di Paris, adalah bank sentral Prancis; ini terkait dengan Bank Sentral Eropa (ECB). Pada 1716 Banque Générale diciptakan oleh ekonomi Skotlandia John Law setelah kecelakaan dan muncul sebagai bank sentral yang kuat. Tuduhan utamanya adalah untuk menerapkan kebijakan suku bunga dari Sistem Bank Sentral Eropa (ESCB).
Pada 1800, kekuasaan finansial di Prancis ada di tangan sekitar sepuluh hingga lima belas rumah perbankan yang pendirinya, dalam banyak kasus, berasal dari Swiss pada paruh kedua abad ke-18. Para bankir ini, kebanyakan Protestan, sangat terlibat dalam agitasi yang mengarah ke Revolusi Prancis. Ketika kekerasan revolusioner lepas kendali, mereka mengatur kebangkitan Napoleon, yang mereka anggap sebagai pemulih ketertiban. Sebagai imbalan atas dukungan mereka, Napoleon, pada tahun 1800, memberi para bankir monopoli atas keuangan Perancis dengan memberi mereka kendali atas Bank Prancis yang baru. Bankir Claude Périer menyusun undang-undang pertama dan Emmanuel Crétet adalah gubernur pertama. Selama lima belas tahun pertama, itu adalah satu-satunya penerbit uang kertas di Paris, dan hak istimewa ini diperluas ke kota-kota keuangan penting lainnya dan seluruh negara pada tahun 1848.
3.      Malaysia
Bank Negara Malaysia merupakan badan berkanun yang mula beroperasi pada 26 Januari 1959. Bank Negara Malaysia tertakluk kepada Akta Bank Negara Malaysia 2009. Peranan Bank Negara Malaysia adalah untuk menggalakkan kestabilan monetari dan kewangan bagi menyediakan persekitaran yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi Malaysia yang mampan.
Pendirian dasar monetari Bank Negara Malaysia adalah untuk mengekalkan kestabilan harga dan pada masa yang sama terus menyokong pertumbuhan. Bank Negara Malaysia juga bertanggungjawab terhadap kestabilan sistem kewangan. Matlamat ini dapat dicapai melalui pembangunan sektor kewangan yang kukuh, berdaya tahan, progresif dan pelbagai yang menyokong sektor ekonomi benar. Bank Negara Malaysia juga memainkan fungsi penting untuk melaksanakan inisiatif bagi memperdalam dan mengukuhkan pasaran kewangan, termasuk pasaran pertukaran asing.
Bank Negara Malaysia memainkan peranan penting dalam pembangunan infrastruktur sistem kewangan bagi memajukan agenda rangkuman kewangan. Ini bagi memastikan semua sektor ekonomi dan segenap lapisan masyarakat mempunyai akses kepada perkhidmatan kewangan. Selain itu, Bank Negara Malaysia juga menyelia infrastruktur sistem pembayaran negara yang memberikan penekanan terhadap aspek kecekapan dan keselamatan sistem kewangan.
Sebagai jurubank dan penasihat kepada Kerajaan, Bank Negara Malaysia memberikan nasihat berkaitan dengan dasar makroekonomi dan pengurusan hutang negara. Bank Negara Malaysia juga merupakan pihak berkuasa tunggal yang mengeluarkan mata wang negara di samping menguruskan rizab antarabangsa negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal sistem moneter di bank Indonesia

Nama                : Egi Pratama Npm                 : 1601270108 Program study :   Perbankan Syariah Materi report ke 8 Pemb...